Angin mendesah perlahan dan menerbangkan helaian rambutku.
langit berkata semua yang terjadi adalah takdir.
bumi bersuara menyerukan hal-hal yang dibencinya, dan aku berada di padang ilalang dengan penutup telinga.
Hai langit, hai bumi.
apakah kalian mendengarkanku? aku mendesah agar terdengar.
orang-orang merangkulku dan terus mendengarkan kisahku, mereka membuatku tegar.
bibirku melengkung keatas dan mengernyit, mereka adalah harapan yang ada.
harapan dimana ada hutan yang disirami oleh air seperti menguyur dan membuat bibit baru tumbuh.
aku akan terus bertumbuh dengan dukungan.
temanku, mereka adalah aku.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar